Demam Babi Afrika Mulai Masuk Indonesia

424
Demam Babi Afrika Mulai Masuk Indonesia
Demam Babi Afrika Mulai Masuk Indonesia

Annews.id, Sungai Penuh : Wabah demam babi Afrika ( African Swine Fever/ASF) di Indonesia mengalami peningkatan di beberapa daerah di Indonesia.

Dikutip dari World Organisation for Animal Health (WOAH), demam babi Afrika adalah penyakit akibat virus yang menular dengan tingkat kematian mencapai 100 persen. Namun, ASF bukanlah penyakit zoonosis. Artinya, virus yang menyebabkan babi sakit tidak bisa menular ke manusia.

Kepala Biro Hukum dan Humas, Sekretariat Utama, Badan Karantina Indonesia (Barantin) mengatakan ada 32 provinsi RI yang melaporkan wabah tersebut, termasuk Papua, Papua Tengah, hingga Nusa Tenggara Timur.

Papua Tengah misalnya, mencatat 6.273 ekor babi mati akibat ASF pada Januari 2024. Hingga saat ini di Indonesia belum memiliki vaksin untuk mengatasi wabah tersebut. Berbeda dengan wabah flu burung, yang vaksinnya sudah tersedia.

Virus ini sangat resistan terhadap lingkungan, artinya virus ini dapat bertahan hidup di pakaian, sepatu bot, roda, dan bahan lainnya. Virus ini juga dapat bertahan hidup di berbagai produk daging babi, seperti ham, sosis, atau bacon. Oleh karena itu, perilaku manusia dapat berperan penting dalam penyebaran penyakit babi ini, jika tindakan yang memadai tidak diambil.

Aji menegaskan virus ASF ini tak berbahaya bagi manusia lantaran tak ada penularan dari hewan ke manusia. Adapun penanggulangan penyakit ini, kata Aji, ada di bawah otoritas Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan dan dinas yang membidangi fungsi kesehatan hewan di Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Untuk menekan penyebaran virus, Aji mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan kepada petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat dalam waktu 1×24 jam jika ditemukan babi yang sakit atau mati. Kemudian, sebaiknya tidak menjual atau membeli babi yang sakit.

BERITA HANGAT:  Kendaraan Dinas di Kabupaten Kerinci Diduga Digunakan Untuk Healling !!

“Melakukan pembersihan dan desinfeksi peternakan babi, mengonsumsi babi dari babi yang sehat yang sudah diawasi pemotongannya oleh otoritas yang berwenang dan dimasak dengan matang. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan,” katanya.

Upaya dasar dalam memahami apa itu penyakit demam babi afrika mampu membantu masyarakat dalam melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.