Pada 1 Oktober mendatang, China akan menggelar parade militer spektakuler di Beijing untuk merayakan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat China. Parade ini bukan hanya sebagai perayaan, tetapi juga merupakan panggung bagi China untuk memamerkan kekuatan militernya kepada dunia. Salah satu sorotan utama dari parade tersebut adalah kemungkinan debut rudal balistik antarbenua (ICBM) DF-41, yang diyakini dapat menjangkau daratan Amerika Serikat (AS).
Mayor Jenderal Tan Min, Wakil Direktur Eksekutif Kantor Komando Gabungan Parade Militer, mengisyaratkan kepada media bahwa penampilan DF-41 akan menjadi salah satu kejutan utama dalam parade tersebut. Meskipun tidak secara eksplisit mengonfirmasi kehadiran rudal ini, Tan menekankan bahwa wartawan dan penonton akan terkesima dengan apa yang akan ditampilkan. Pernyataannya menciptakan antisipasi besar di kalangan pengamat militer dan masyarakat umum.
Parade kali ini akan menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah baru-baru ini. Mayor Jenderal Cai Zhijun, Wakil Direktur Kantor Kelompok Utama Parade Militer, mengungkapkan bahwa persiapan untuk acara ini sedang berlangsung dengan penuh semangat. Dengan 59 formasi phalanx, sekitar 15.000 personel, 160 pesawat, serta 580 senjata dan peralatan tempur, parade ini diharapkan memukau penonton dengan skala dan kemegahannya. Parade ini juga akan berlangsung selama sekitar 80 menit, menjadikannya sebagai acara besar yang lebih mengesankan daripada parade serupa yang diadakan pada tahun 2015 dan 2017.
Untuk pertama kalinya, parade militer ini akan menampilkan kehadiran tentara wanita PLA dalam formasi persegi yang dipimpin oleh dua jenderal wanita. Selain itu, Formasi Persegi Pasukan Penjaga Perdamaian PBB juga akan berpartisipasi dalam parade, menandai pertama kalinya mereka terlibat dalam acara militer sebesar ini. Inovasi dan keragaman dalam partisipasi ini menunjukkan kemajuan dan komitmen China terhadap pengembangan angkatan bersenjatanya.
Mayor Jenderal Tan Min mengungkapkan bahwa semua senjata yang akan ditampilkan dalam parade adalah produk domestik China dan sudah dalam layanan aktif. Ini menunjukkan kemajuan teknologi dan kemampuan produksi militer China yang semakin mengesankan. Selain DF-41, berbagai senjata canggih lainnya juga diperkirakan akan tampil dalam parade ini.
Meskipun beberapa pengamat mungkin melihat parade ini sebagai “pertunjukan otot” terhadap AS, Kolonel Wu Qian, juru bicara Departemen Pertahanan China, membantah anggapan tersebut. Wu menegaskan bahwa China tidak berniat untuk menunjukkan kekuatan melalui parade militer ini. Menurutnya, terlepas dari apakah China menampilkan senjata atau tidak, selalu ada kritik terhadap niat dan transparansi militer China. Wu menambahkan bahwa 188 atase militer dari 97 negara akan diundang untuk menyaksikan parade, tetapi tidak ada tim lapangan militer asing atau pemimpin militer asing yang akan turut serta dalam acara tersebut.
Dengan perayaan yang akan berlangsung pada 1 Oktober ini, China tidak hanya merayakan tonggak sejarah penting, tetapi juga menunjukkan kepada dunia bahwa negara tersebut terus berkembang dan memperkuat kekuatan militernya. Para pengamat global dan masyarakat internasional akan memperhatikan dengan seksama, menunggu untuk melihat apa yang akan dipamerkan dan pesan apa yang ingin disampaikan oleh China melalui parade yang megah ini.