Kasus Demam Berdarah (DBD) Dan Diare Di Kabupaten Kerinci Menurun, Dinkes Kerinci Himbau Masyarakat Tingkatkan PBHS

Tercatat kasus demam berdarah (DBD) di Kabupaten Kerinci yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti per agustus tahun 2024 menurut drastis sedangkan penyakit diare masih stabil dibandingkan bulan sebelumnya.

144

AnNews.id, Kerinci – Tercatat kasus demam berdarah (DBD) di Kabupaten Kerinci yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti per agustus tahun 2024 menurut drastis sedangkan penyakit diare masih stabil dibandingkan bulan sebelumnya.

Penyakit demam berdarah (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang berasal dari nyamuk aedes aegypti sedangkan penyakit diare juga disebebkan 4 bakteri yakni Campylobacter Salmonella, Shigella Dan E-Coli yang bisa menyerang semua umur dengan beberapa gejala.

Kadis Kesehatan H.Hermendizal,SKM, MM melalui Kepala Bidang Pengendalian Dan Pemberantasan Penyakit (P2P) H.Hermizan,SKM mengatakan jika dibandingkan setiap bulannya peningkatan terbanyak kasus DBD di januari fabruari dan maret 2024.
“ Untuk saat ini per agustus kasus DBD mengalami penurunan, peningkatan DBD saat banjir dibulan januari hingga maret 2024,” Ungkap Kabid P2P.

Lanjur Kabid Hermizan mengatakan Kenaikan kasus DBD ini disebabkan oleh musim penghujan dan banjir di Kabupaten Kernci sehingga memicu perkembangan nyamuk lebih cepat dari biasanya dan banyaknya rumah yang dekat dengan sungai mengakibatkan perkembangan nyamuk lebih cepat sedangkan kasus diare pada akhir bulan septermber mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.

“ Kasus meningkatnya DBD yang disebebkan oleh musim penghujan dan rumah yang dekat sungai yang menyebabkan perkembangan nyamuk lebih cepat, sedangkan diare itu disebabkan virus dominan banyak ke balita,” Tambahnya.

Untuk pencegahan penularan penyakit DBD dan Diare Dinas Kesehatan Kerinci telah berupaya mensosialisasikan kemasyarakat penting menjaga dan meningkatkan pola hidup bersih.
“ Untuk pencegahan penularan 2 penyakt tersebut, Masyarakat diwajibkan tingkatkan PHBS Pola Hidup bersih dan sehat serta menerapakan 3m menguras tempat penampungan air serta menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang-barang yang menjadi potensi berkembangnya nyamuk aedes aegypt seerta sarang menyakit lainnya,” Tuturnya.

BERITA HANGAT:  Enam Anggota Rutan Sungai Penuh Dikukuhkan Sebagai Pengurus Koperasi Indokopasindo UPT Pemasyarakatan

Pihaknya juga telah meminta puskesmas setiap kecamatan untuk melakukan foging setiap desa, dan menghimbau masyarakat jika terkena gejala sakit seperti pusing, mual, panas dan muntah segera memeriksakan kesehatan ke pelayanna kesehatan terdekat.